LAPORAN STUDI KAMPUS DAN STUDI
WISATA
KE YOGYAKARTA
Di
susun oleh:
1. Helmi Agustiyani
2. Ajeng Rofiananda
3. Endah Dwi
4. Endah Puji
5. Nur Azizah
Pemerintah Kabupaten Situbondo
Dinas Pendidikan
SMA Negeri 1 Asembagus
Tahun Pelajaran 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas yang diberikan oleh sekolah.
Laporan ini tentunya tidaklah sempurna sehingga kritik
dan saran yang membangunkan diterima dengan terbuka. Semoga laporan ini dapat
memberi manfaat dan pandangan baru kepada penulis dan para pembaca. Terima
kasih
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL …………………………………………………………i
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………...ii
DAFTAR
ISI ………………………………………………………………..iii
BAB
I PENDAHULUAN ……………………………………………………1
1.1 Latar
Belakang …………………………………………………………………....1
1.2 Tujuan
Kegiatan…………………………………………………………………...1
1.3 Manfaat
kegiatan…………………………………………………………………..1
BAB
II KEGIATAN STUDI KAMPUS DAN STUDI
WISATA KE YOGYAKARTA ………………………………………………………………2
2.1 Kegiatan Studi Kampus
ke UGM ………………………………………………..2
2.2 Kegiatan Studi Wisata ke Tempat
Bersejarah…………………………………….2
a. Kegiatan Studi Wisata ke Candi
Borobudur…………………………………..2
b. Kegiatan Studi Wisata ke Keraton
Yogyakarta……………………………….2
c. Kegiatan Studi Wisata ke Musium
Dirgantara………………………………...2
BAB
III PENUTUP …………………………………………………………....3
3.1 Kesimpulan
……………………………………………………………………….3
3.2 Penutup
…………………………………………………………………………….3
LAMPIRAN
……………………………………………………………………4
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Studi kampus adalah proses
pembelajaran yang dilakukan di kampus atau perguruan tinggi. Studi kampus penting
dilakukan oleh siswa-siswi SMA karena dengan kegiatan studi kampus, siswa SMA
dapat mengetahui tentang pembelajaran perkuliahan di perguruan tinggi. Selain
itu, kegiatan studi kampus dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan siswa
sehingga siswa lebih siap untuk masuk di perguruan tinggi setelah lulus SMA.
Studi wisata adalah proses
pembelajaran yang dilakukan di tempat wisata atau tempat bersejarah. Sama
halnya dengan studi kampus, studi wisata juga penting untuk dilakaukan oleh
siswa, tidak hanya siswa SMA tetapi juga penting dilakukan oleh siswa-siswi SD
maupun SMP karena dengan diadakannya kegiatan studi wisata, siswa dapat
menambah ilmu pengetahuan dan dapat belajar langsung di tempat tersebut. Studi
wisata ini juga dapat meningkatkan keaktifan siswa, dimana siswa dapat
melakukan pengamatan-pengamatan langsung dengan objek wisata.
Studi kampus dan studi wisata
sangat penting untuk dilakukan. Oldh karena itu SMAN 1 Asembagus
menyelenggarakan program studi kampus dan studi wisata ke Yogyakarta. Studi
kampus akan dilaksanakan di Universitas Gajah Mada dan studi wisata akan
dilakukan di Candi Borobudur, Keraton Yogyakarta, dan Musium Dirgantara
Yogyakarta.
1.2
Tujuan
Kegiatan
1. Untuk
mengetahui sistem pembelajaran di Universitas Gajah Mada.
2. Untuk
mengetahui objek secara langsung di tempat wisata dan tempat bersejarah.
1.3
Manfaat
Kegiatan
Adapun manfaat kegiatan ini:
1. Untuk
siswa agar dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta melatih siswa
untuk meneliti dan membuat laporan.
2. Untuk guru agar dapat memberikan sistem
pembelajaran secara langsung dengan objek tanpa harus mendapat informasi dari
buku.
3. Untuk
mengenal dan melihat secara langsung peninggalan-peninggalan kuno di indonesia.
1
BAB
II
KEGIATAN
STUDI KAMPUS DAN STUDI WISATA KE YOGYAKARTA
2.1
Kegiatan
Studi Kampus ke UGM
Pada
hari Senin tanggal 5 November 2012, SMAN 1 Asembagus melakukan kegiatan studi
kampus ke Universitas Gajah Mada (UGM).Universitas Gajah Mada merupakan Universitas
negeri tertua di Indonesia yang terletak di daerah Yogyakarta. SMAN 1 Asembagus
sampai di UGM pukul 09.00. Hal pertama yang dilakukan oleh SMAN 1 Asembagus
adalah berfoto bersama di depan Graha Sabha Pramana. Setelah selesai berfoto
bersama, siswa-siswi jurusan IPA SMAN 1 Asembagus melanjutkan kegiatan studi
kampus di fakultas teknik UGM.
Fakultas
teknik UGM merupakan salah satu Fakultas yang dimiliki oleh UGM. Fakultas
teknik UGM memiliki delapan jurusan, yaitu jurusan Arsitektur dan Perencanaan,
jurusan teknik Elektro, jurusan teknik Fisika, jurusan teknik Geologi, jurusan
teknik Kimia, jurusan teknik Mesin dan Industri, serta jurusan teknik Sipil dan
Lingkungan.
Siswa-siswi
SMAN 1 Asembagus melakukan tanya jawab dengan narasumber selama 2 jam di
fakultas teknik jurusan teknik Elektro. Siswa-siswi SMAN 1 Asembagus
melanjutkan kunjungan ke laboraturium yang ada di fakultas teknik selama 1 jam
yang dipandu oleh Rizal yang merupakan salah satu mahasiswa UGM jurusan teknik
Elektro. Sebelum masuk ke laboraturium, siswa-siswi SMAN 1 Asembagus dibagi menjadi
beberapa kalompok agar lebih tertib saat memasuki laboraturium bawah dan
laboraturium di lantai 2.
Selama
berada di laboraturium bawah, siswa mendapat penjelaskan dari salah satu
mahasiswa UGM yang bernama Ria tentang proses terjadinya petir dan pada saat
itu, di laboratorium tersebut ada pameran tentang alat yang di datangkan dari
Perancis. Kami berada di laboratorium selama 1 jam. Sedangakan di laboraturium
lantai 2, siswa mendapat penjelasan tentang energi listrik dengan alat-alat
bentuk mini dari alat-alat yang ada di laboraturium bawah yang bentuknya sangat
besar dengan daya yang besar pula. Kegiatan studi kampus yang dilakukan
siswa-siswi SMAN 1 Asembagus di UGM berakhir pada pukul 12.00.
2
2.2 Kegiatan
Studi Wisata ke Tempat Bersejarah
a. Kegiatan
Studi Wisata ke Candi Borobudur
SMAN 1 Asembagus sampai di kawasan
Candi Borobudur sekitar pukul 11.00. Kegiatan studi wisata di Candi Borobudur
di awali dengan cuaca yang lumayan panas. Walau demikian, hal tersebut
menurunkan semangat siswa-siswi SMAN 1 Asembagus untuk melakukan kegiatan ini.
Siswa dibebaskan untuk berkeliling di kawasan Candi borobudur sampai pukul
13.00.
Banyak yang dilakukan siswa-siswi
SMAN 1 Asembagus di Candi borobudur. Salah satunya adalah mengabadikan gambar
di Candi peninggalan agama Budha ini. Selama ini, penulis hanya melihat Candi
Borobudur dari gambar-gambar saja tetapi sekarang penulis serta siswa-siswi
SMAN 1Asembagus lainnya dapat melihat keindahan yang menakjubkan ini secara
langsung.
Berdasarkan pengamatan, Candi Borobudur
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Kaki
Candi
2. Badan
Candi
3. Puncak
Candi
Candi
Borobudur ini berbentuk limas yang berundak-undak dengan tangga naik pada ke 4
sisinya ( utara, selatan, timur dan barat ). Di Candi ini terdapat
patung-patung Budha yang menurut informasi berjumlah 504 buah. Selain patung
Bundha juga terdapat patung singa, stupa dan relief.
Ada
3 macam stupa yang ada di Candi Borobudur ini, yaitu:
1. Stupa
induk yang ukurannya lebih besar dari stupa-stupa lainnya dan terletak di
tengah-tengah paling atas atau terletak di puncak Candi Borobudur.
2. Stupa
berlubang yang terdapat pada teras I, II dan III dimana di dalamnya terdapat
patung Budha dengan jumlah seluruhnya 72 buah.
3. Stupa
kecil yang ukurannya lebih kecil dari stupa lainnya.
Di sekitar kawasan Candi Borobudur
juga terdapat museum dan pasar yang menjual beraneka ragam miniatur, aksesoris,
tas, pakaian, makanan khas Yogyakarta yang berhubungan dengan Candi Borobudur.
Penulis beserta teman-teman yang lainnya sangat menikmati studi wisata ini
karena studi wisata ini memberikan pengalaman yang tidak akan terlupakan.
3
b. Kegiatan
Studi Wisata ke Keraton Yogyakarta
Kegiatan studi wisata ke Keraton
Yogyakarta bertujuan untuk belajar dan mengetahui tentang sejarah maupun
melihat peninggalan-peninggalan yang ada di Keraton Yogyakarta secara langsung
dengan objek wisata. Banyak hal yang dilakukan siswa-siswi SMAN 1 Asembagus di
Keraton Yogyakarta. Diantaranya adalah mendengarkan penjelasan tentang sejarah
Keraton Yogyakarta dari pemandu wisata keraton, mengabadikan gambar di Keraton,
melihat barang-barang serta peninggalan-peninggalan yang ada di Keraton
Yogyakarta.
Menurut sejarah, Keraton Yogyakarta
dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwoni I pada tahun 1756. Wilayah keraton
Yogyakarta menbentang antara Tugu (batas utara) dan Krapyak (batas selatan),
antara sungai Code (sebelah timur) dan sungai Wonongo (sebelah barat), antara
Gunung Merapi dan Laut Selatan. Keraton ini menghadap ke utara dengan halaman
depan berupa lapangan yang disebut Alun-alun Lor yang pada jaman dahulu
dipergunakan sebagai tempat mengumpulkan rakyat, latihan perang bagi prajurit
keraton, dan tempat penyelenggaraan upacara adat serta untuk keperluan lainnya.
Pada masa sekarang fungsi Alun-alun Lor hanya digunakan untuk Upacara Garebeg
dan Perayaan Sekaten.
Pemandu wisata Keraton yogyakarta
juga menjelaskan tentang nama masing-masing bangunan yang terdapat pada setiap
halaman di lingkungan keraton. Selain itu, pemandu wisata Keraton Yogyakarta
juga menjelaskan tentang barang-barang peninggalan di Keraton Yogyakarta.
4
c. Kegiatan
Studi Wisata ke Musium Dirgantara
Tempat
bersejarah yang terakhir dikunjungi oleh SMAN 1 Asembagus dalam kegiatan studi
wisata ini adalah Museum Dirgantara yang merupakan sebuah tempat untuk
menyimpan berbagai macam jenis pesawat
yang digunakan oleh para pahlawan dalam
pertempuran. Walaupun siswa-siswi SMAN 1 Asembagus telah lelah, tetapi hal ini
tidak mematahkan semangat untuk melakukan kegiatan studi wisata ini. Penulis
beserta guru dan teman-teman lainnya melakukan kegiatan ini dipandu oleh
pemandu wisata museum Dirgantara. Pemandu wisata menjelaskan tentang
peninggalan-peninggalan yang ada di dalam museum dirgantara. Salah satunya
menjelaskan tentang macam-macam pakaian Angkatan Udara.
Di Museum ini, siswa-siswi SMAN 1
Asembagus bisa melihat macam-macam pesawat tempur, pakaian-pakaian Angkatan
Udara, dan peninggalan-peninggalan lainnya. Selain itu, siswa juga bisa
mengetahui nama para pahlawan bangsa yang ikut berjuang di udara. Siswa juga
diperbolehkan mengabadikan gambar di museum ini.
Koleksi Museum Dirgantara memamerkan benda-benda koleksi sejarah, antara lain : koleksi peninggalan para pahlawan udara, diorama, pesawat miniatur, pesawat terbang dari negara-negara Blok Barat dan Timur, senjata api, senjata tajam, mesin pesawat, radar, bom atau roket, dan parasut.
Koleksi Museum Dirgantara memamerkan benda-benda koleksi sejarah, antara lain : koleksi peninggalan para pahlawan udara, diorama, pesawat miniatur, pesawat terbang dari negara-negara Blok Barat dan Timur, senjata api, senjata tajam, mesin pesawat, radar, bom atau roket, dan parasut.
Menurut informasi, jenis pesawat
yang ada di musium Dirgantara sebagai berikut:
a. Pesawat Wel I RI-X
b. Pesawat Dakota RI – 001 Indonesia Air Word
c. Pesawat Dakota RI – 009 Yogyakarta, Yr 4
d. Pesawat M – 439
e. Pesawat Stupa 01
f. Pesawat Auri
g. Pesawat J-701/DH 175
h. Pesawat B-26 INVADER
i. Pesawat M-265
j. Pesawat A-9946
k. Pesawat ST-1419
l. Pesawat T-33-A-IOT BIRD
a. Pesawat Wel I RI-X
b. Pesawat Dakota RI – 001 Indonesia Air Word
c. Pesawat Dakota RI – 009 Yogyakarta, Yr 4
d. Pesawat M – 439
e. Pesawat Stupa 01
f. Pesawat Auri
g. Pesawat J-701/DH 175
h. Pesawat B-26 INVADER
i. Pesawat M-265
j. Pesawat A-9946
k. Pesawat ST-1419
l. Pesawat T-33-A-IOT BIRD
penulis sebagai siswa sangat kagum dengan melihat
banyak pesawat di musium Dirgantara ini. Semangat penulis tidak akan jatuh untuk
menggapai cita-cita agar seperti semangat TNI yang memperjuangkan Bangsa
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, diperoleh
hasil sebagai berikut.
1. Dengan diadakannya kegiatan studi
kampus, siswa bisa belajar di luar kelas dan almamater dan siswa bisa mendapat
banyak ilmu pengetahuan dan wawasan yang sangat luas tentang perguruan tinggi.
2. Dengan diadakannya studi wisata, Siswa
dapat berekreasi sekaligus belajar di tempat wisata atau tempat bersejarah
langsung dengan objek wisata.
3. Universitas Gajah Mada merupakan
Universitas tertua di Indonesia yang menjadi salah satu tempat menuntut ilmu di
perguruan tinggi.
4. Candi
Borobudur, Keraton Yogyakarta dan Museum Dirgantara merupakan salah satu bukti
peninggalan-peninggalan sejarah yang sangat menakjubkan di Indonesia.
3.2
Saran
Berdasarkan hasil dari kegiatan ini, penulis
menyarankan:
1. Kita
sebagai generasi muda harus menjadi generasi penerus bangsa dengan giat belajar
dan berlatih menjadi siswa-siswi yang terampil, beriman dan bertaqwa.
2. Kita
sebagai warga negara harus menjaga dan melestarikan budaya bangsa dengan
memelihara peninggalan-peninggalan bersejarah sebagai peninggalan nenek moyang
kita.
3. Dengan
berkembangnya kebudayaan barat, diharapkan para generasi muda penerus bangsa
mampu memilih dan menilai budaya yang masuk dan berusaha mempertahankan
kebudayaan bangsa sendiri.
6
0 komentar:
Posting Komentar