BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 14 November 2012

Laporan


LAPORAN STUDI KAMPUS DAN STUDI WISATA
KE YOGYAKARTA

Di susun oleh:
1.     Helmi Agustiyani
2.     Ajeng Rofiananda
3.     Endah Dwi
4.     Endah Puji
5.     Nur Azizah




Pemerintah Kabupaten Situbondo
Dinas Pendidikan
SMA Negeri 1 Asembagus
Tahun Pelajaran 2012-2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan oleh sekolah.
Laporan  ini tentunya tidaklah sempurna sehingga kritik dan saran yang membangunkan diterima dengan terbuka. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat dan pandangan baru kepada penulis dan para pembaca. Terima kasih

















ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL   …………………………………………………………i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI    ………………………………………………………………..iii
BAB I   PENDAHULUAN ……………………………………………………1
1.1  Latar Belakang …………………………………………………………………....1
1.2  Tujuan Kegiatan…………………………………………………………………...1
1.3  Manfaat kegiatan…………………………………………………………………..1
BAB II  KEGIATAN STUDI KAMPUS DAN STUDI WISATA KE YOGYAKARTA ………………………………………………………………2
2.1 Kegiatan Studi Kampus ke UGM ………………………………………………..2
2.2 Kegiatan Studi Wisata ke Tempat Bersejarah…………………………………….2
a. Kegiatan Studi Wisata ke Candi Borobudur…………………………………..2
b. Kegiatan Studi Wisata ke Keraton Yogyakarta……………………………….2
c. Kegiatan Studi Wisata ke Musium Dirgantara………………………………...2
BAB III PENUTUP …………………………………………………………....3
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………….3
3.2 Penutup …………………………………………………………………………….3
LAMPIRAN ……………………………………………………………………4













iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1             Latar Belakang
Studi kampus adalah proses pembelajaran yang dilakukan di kampus atau perguruan tinggi. Studi kampus penting dilakukan oleh siswa-siswi SMA karena dengan kegiatan studi kampus, siswa SMA dapat mengetahui tentang pembelajaran perkuliahan di perguruan tinggi. Selain itu, kegiatan studi kampus dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan siswa sehingga siswa lebih siap untuk masuk di perguruan tinggi setelah lulus SMA.
Studi wisata adalah proses pembelajaran yang dilakukan di tempat wisata atau tempat bersejarah. Sama halnya dengan studi kampus, studi wisata juga penting untuk dilakaukan oleh siswa, tidak hanya siswa SMA tetapi juga penting dilakukan oleh siswa-siswi SD maupun SMP karena dengan diadakannya kegiatan studi wisata, siswa dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat belajar langsung di tempat tersebut. Studi wisata ini juga dapat meningkatkan keaktifan siswa, dimana siswa dapat melakukan pengamatan-pengamatan langsung dengan objek wisata.
Studi kampus dan studi wisata sangat penting untuk dilakukan. Oldh karena itu SMAN 1 Asembagus menyelenggarakan program studi kampus dan studi wisata ke Yogyakarta. Studi kampus akan dilaksanakan di Universitas Gajah Mada dan studi wisata akan dilakukan di Candi Borobudur, Keraton Yogyakarta, dan Musium Dirgantara Yogyakarta.

1.2             Tujuan Kegiatan
1.    Untuk mengetahui sistem pembelajaran di Universitas Gajah Mada.
2.    Untuk mengetahui objek secara langsung di tempat wisata dan tempat bersejarah.

1.3             Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat kegiatan ini:
1.      Untuk siswa agar dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta melatih siswa untuk meneliti dan membuat laporan.
2.       Untuk guru agar dapat memberikan sistem pembelajaran secara langsung dengan objek tanpa harus mendapat informasi dari buku.
3.      Untuk mengenal dan melihat secara langsung peninggalan-peninggalan kuno di indonesia.
1
BAB II
KEGIATAN STUDI KAMPUS DAN STUDI WISATA KE YOGYAKARTA

2.1             Kegiatan Studi Kampus ke UGM
Pada hari Senin tanggal 5 November 2012, SMAN 1 Asembagus melakukan kegiatan studi kampus ke Universitas Gajah Mada (UGM).Universitas Gajah Mada merupakan Universitas negeri tertua di Indonesia yang terletak di daerah Yogyakarta. SMAN 1 Asembagus sampai di UGM pukul 09.00. Hal pertama yang dilakukan oleh SMAN 1 Asembagus adalah berfoto bersama di depan Graha Sabha Pramana. Setelah selesai berfoto bersama, siswa-siswi jurusan IPA SMAN 1 Asembagus melanjutkan kegiatan studi kampus di fakultas teknik UGM.
Fakultas teknik UGM merupakan salah satu Fakultas yang dimiliki oleh UGM. Fakultas teknik UGM memiliki delapan jurusan, yaitu jurusan Arsitektur dan Perencanaan, jurusan teknik Elektro, jurusan teknik Fisika, jurusan teknik Geologi, jurusan teknik Kimia, jurusan teknik Mesin dan Industri, serta jurusan teknik Sipil dan Lingkungan.
Siswa-siswi SMAN 1 Asembagus melakukan tanya jawab dengan narasumber selama 2 jam di fakultas teknik jurusan teknik Elektro. Siswa-siswi SMAN 1 Asembagus melanjutkan kunjungan ke laboraturium yang ada di fakultas teknik selama 1 jam yang dipandu oleh Rizal yang merupakan salah satu mahasiswa UGM jurusan teknik Elektro. Sebelum masuk ke laboraturium, siswa-siswi SMAN 1 Asembagus dibagi menjadi beberapa kalompok agar lebih tertib saat memasuki laboraturium bawah dan laboraturium di lantai 2.
Selama berada di laboraturium bawah, siswa mendapat penjelaskan dari salah satu mahasiswa UGM yang bernama Ria tentang proses terjadinya petir dan pada saat itu, di laboratorium tersebut ada pameran tentang alat yang di datangkan dari Perancis. Kami berada di laboratorium selama 1 jam. Sedangakan di laboraturium lantai 2, siswa mendapat penjelasan tentang energi listrik dengan alat-alat bentuk mini dari alat-alat yang ada di laboraturium bawah yang bentuknya sangat besar dengan daya yang besar pula. Kegiatan studi kampus yang dilakukan siswa-siswi SMAN 1 Asembagus di UGM berakhir pada pukul 12.00.

2
2.2  Kegiatan Studi Wisata ke Tempat Bersejarah
a.  Kegiatan Studi Wisata ke Candi Borobudur
SMAN 1 Asembagus sampai di kawasan Candi Borobudur sekitar pukul 11.00. Kegiatan studi wisata di Candi Borobudur di awali dengan cuaca yang lumayan panas. Walau demikian, hal tersebut menurunkan semangat siswa-siswi SMAN 1 Asembagus untuk melakukan kegiatan ini. Siswa dibebaskan untuk berkeliling di kawasan Candi borobudur sampai pukul 13.00.
Banyak yang dilakukan siswa-siswi SMAN 1 Asembagus di Candi borobudur. Salah satunya adalah mengabadikan gambar di Candi peninggalan agama Budha ini. Selama ini, penulis hanya melihat Candi Borobudur dari gambar-gambar saja tetapi sekarang penulis serta siswa-siswi SMAN 1Asembagus lainnya dapat melihat keindahan yang menakjubkan ini secara langsung.
Berdasarkan pengamatan, Candi Borobudur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.      Kaki Candi
2.      Badan Candi
3.      Puncak Candi
Candi Borobudur ini berbentuk limas yang berundak-undak dengan tangga naik pada ke 4 sisinya ( utara, selatan, timur dan barat ). Di Candi ini terdapat patung-patung Budha yang menurut informasi berjumlah 504 buah. Selain patung Bundha juga terdapat patung singa, stupa dan relief.
Ada 3 macam stupa yang ada di Candi Borobudur ini, yaitu:
1.      Stupa induk yang ukurannya lebih besar dari stupa-stupa lainnya dan terletak di tengah-tengah paling atas atau terletak di puncak Candi Borobudur.
2.      Stupa berlubang yang terdapat pada teras I, II dan III dimana di dalamnya terdapat patung Budha dengan jumlah seluruhnya 72 buah.
3.     Stupa kecil yang ukurannya lebih kecil dari stupa lainnya.
Di sekitar kawasan Candi Borobudur juga terdapat museum dan pasar yang menjual beraneka ragam miniatur, aksesoris, tas, pakaian, makanan khas Yogyakarta yang berhubungan dengan Candi Borobudur. Penulis beserta teman-teman yang lainnya sangat menikmati studi wisata ini karena studi wisata ini memberikan pengalaman yang tidak akan terlupakan.


3
b.  Kegiatan Studi Wisata ke Keraton Yogyakarta
Kegiatan studi wisata ke Keraton Yogyakarta bertujuan untuk belajar dan mengetahui tentang sejarah maupun melihat peninggalan-peninggalan yang ada di Keraton Yogyakarta secara langsung dengan objek wisata. Banyak hal yang dilakukan siswa-siswi SMAN 1 Asembagus di Keraton Yogyakarta. Diantaranya adalah mendengarkan penjelasan tentang sejarah Keraton Yogyakarta dari pemandu wisata keraton, mengabadikan gambar di Keraton, melihat barang-barang serta peninggalan-peninggalan yang ada di Keraton Yogyakarta.
Menurut sejarah, Keraton Yogyakarta dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwoni I pada tahun 1756. Wilayah keraton Yogyakarta menbentang antara Tugu (batas utara) dan Krapyak (batas selatan), antara sungai Code (sebelah timur) dan sungai Wonongo (sebelah barat), antara Gunung Merapi dan Laut Selatan. Keraton ini menghadap ke utara dengan halaman depan berupa lapangan yang disebut Alun-alun Lor yang pada jaman dahulu dipergunakan sebagai tempat mengumpulkan rakyat, latihan perang bagi prajurit keraton, dan tempat penyelenggaraan upacara adat serta untuk keperluan lainnya. Pada masa sekarang fungsi Alun-alun Lor hanya digunakan untuk Upacara Garebeg dan Perayaan Sekaten.
Pemandu wisata Keraton yogyakarta juga menjelaskan tentang nama masing-masing bangunan yang terdapat pada setiap halaman di lingkungan keraton. Selain itu, pemandu wisata Keraton Yogyakarta juga menjelaskan tentang barang-barang peninggalan di Keraton Yogyakarta.













4
c.   Kegiatan Studi Wisata ke Musium Dirgantara
Tempat bersejarah yang terakhir dikunjungi oleh SMAN 1 Asembagus dalam kegiatan studi wisata ini adalah Museum Dirgantara yang merupakan sebuah tempat untuk menyimpan berbagai macam  jenis pesawat yang digunakan oleh para  pahlawan dalam pertempuran. Walaupun siswa-siswi SMAN 1 Asembagus telah lelah, tetapi hal ini tidak mematahkan semangat untuk melakukan kegiatan studi wisata ini. Penulis beserta guru dan teman-teman lainnya melakukan kegiatan ini dipandu oleh pemandu wisata museum Dirgantara. Pemandu wisata menjelaskan tentang peninggalan-peninggalan yang ada di dalam museum dirgantara. Salah satunya menjelaskan tentang macam-macam pakaian Angkatan Udara.
Di Museum ini, siswa-siswi SMAN 1 Asembagus bisa melihat macam-macam pesawat tempur, pakaian-pakaian Angkatan Udara, dan peninggalan-peninggalan lainnya. Selain itu, siswa juga bisa mengetahui nama para pahlawan bangsa yang ikut berjuang di udara. Siswa juga diperbolehkan mengabadikan gambar di museum ini.  
Koleksi Museum Dirgantara memamerkan benda-benda koleksi sejarah, antara lain : koleksi peninggalan para pahlawan udara, diorama, pesawat miniatur, pesawat terbang dari negara-negara Blok Barat dan Timur, senjata api, senjata tajam, mesin pesawat, radar, bom atau roket, dan parasut.
Menurut informasi, jenis pesawat yang ada di musium Dirgantara sebagai berikut:
a. Pesawat Wel I RI-X
b. Pesawat Dakota RI – 001 Indonesia Air Word
c. Pesawat Dakota RI – 009 Yogyakarta, Yr 4
d. Pesawat M – 439
e. Pesawat Stupa 01
f. Pesawat Auri
g. Pesawat J-701/DH 175
h. Pesawat B-26 INVADER
i. Pesawat M-265
j. Pesawat A-9946
k. Pesawat ST-1419
l. Pesawat T-33-A-IOT BIRD
penulis sebagai siswa sangat kagum dengan melihat banyak pesawat di musium Dirgantara ini. Semangat penulis tidak akan jatuh untuk menggapai cita-cita agar seperti semangat TNI yang memperjuangkan Bangsa Indonesia.
5
BAB III
PENUTUP

3.1            Simpulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut.
1.      Dengan diadakannya kegiatan studi kampus, siswa bisa belajar di luar kelas dan almamater dan siswa bisa mendapat banyak ilmu pengetahuan dan wawasan yang sangat luas tentang perguruan tinggi.
2.      Dengan diadakannya studi wisata, Siswa dapat berekreasi sekaligus belajar di tempat wisata atau tempat bersejarah langsung dengan objek wisata.
3.      Universitas Gajah Mada merupakan Universitas tertua di Indonesia yang menjadi salah satu tempat menuntut ilmu di perguruan tinggi.
4.      Candi Borobudur, Keraton Yogyakarta dan Museum Dirgantara merupakan salah satu bukti peninggalan-peninggalan sejarah yang sangat menakjubkan di Indonesia.

3.2            Saran
Berdasarkan hasil dari kegiatan ini, penulis menyarankan:
1.      Kita sebagai generasi muda harus menjadi generasi penerus bangsa dengan giat belajar dan berlatih menjadi siswa-siswi yang terampil, beriman dan bertaqwa.
2.      Kita sebagai warga negara harus menjaga dan melestarikan budaya bangsa dengan memelihara peninggalan-peninggalan bersejarah sebagai peninggalan nenek moyang kita.
3.      Dengan berkembangnya kebudayaan barat, diharapkan para generasi muda penerus bangsa mampu memilih dan menilai budaya yang masuk dan berusaha mempertahankan kebudayaan bangsa sendiri.






6

0 komentar: